Senin, 02 Januari 2017

Selamat Natal dan Tahun Baru 2017, Cinta.

http://media.suara.com/view/653x366/0/0/images/2016/12/20/o_1b4daa3tqkc43em120p82k1q1da.jpg


Tahun baru dimanapun bagiku terasa sama, bahkan tahun baru 2017 ini aku tidak melihat kembang api satupun, dan tidak ingin pula melihatnya, sebenarnya esensi dari melihat kembang api itu apa sih? Berlalu dan pergi kan? Dari tahun ke tahun kembang api juga tidak ada perubahan, tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya, macet dimana-mana, orang-orang semua keluar dari rumahnya demi melihat kembang api, aku jadi ingin menertawakan mereka, tapi ya bukan urusanku juga sih dengan kebiasaan mereka menonton kembang api begitu, especially di tiap tahun baru.

Tapi tahun ini agak sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, bedanya adalah tempat tinggalku bukan lagi di Indonesia tapi di China, di China kalau lagi ada hari-hari besar seperti natal dan tahun baru atau hari jomblo beberapa tempat belanja ngasih diskonan, orang-orang China suka banget sama Diskonan, dan kalau mereka lagi hunting diskonan itu benar-benar seperti mau kiamat, mereka cepetnya bukan main, sehabis diskonan selesai supermarketnya kaya habis diterpa badai disaster parah, tsunami malah, kalau kamu mau saingan cepet-cepetan sama mereka jangan harap kamu bisa menang, mungkin kalau kamu punya ilmu kecepatan tangan ada kemungkinan kamu bisa menang, tapi kalau kamu Cuma manusia biasa lupakan saja tentang rebutan barang diskon di supermarket.

Kalau di Indonesia perayaan tahun baru dengan membakar kembang api itu sampai sekarangpun aku gak tahu maknanya apa, tapi kalau di China makna dari membakar petasan atau kembang api itu adalah buat ngusir setan atau buat nakut-nakuti setan, kurang ketce gimana coba orang China itu, bukan malah setan yang menakuti manusia tapi manusia yang menakuti setan, dan untuk menakuti setan mereka gak nunggu sampai ganti tahun, tiap pagi pun mereka mengusir setan dengan menyalakan petasan di pagi-pagi buta, tiap malam juga ada kembang api.

Waktu di Indonesia gak ada jam malam buatku, mau pulang jam berapapun tetap dibukain pintu atau bisa bawa kunci sendiri, tempat tinggalku sekaraang si asrama, jangan harap bisa pulang lebih dari jam 11 kalau gak mau besok paginya dipanggil ke office, habis gitu dibilang “you failed”, bayangin waktu aku tinggal di Indonesia tiap hari pulang paling cepet jam 01:00, sekarang jadi pulang paling lambat jam 10:00 malam, itu kan sesuatu sekali.

Semoga saja tidak ada kesetresan yang hinggap di jiwaku, tapi kalau selama ada kopi dan opium sih hidupku tenang, cuma ada satu yang kurang; kekasih. Gimana gitu rasanya di malam tahun baru gak ada kekasih, ah nggak juga sih, biasa aja, karena malam tahun baru 2017 ini banyak teman-teman yang ketawa cekikikan bahagia sampai bersungut-sungut melihat tingkahku saat melepas celan, eh kok celana sih, melepas tahun 2016.

Ratusan tarian aneh dan nggilani kusuguhkan kepada mereka, mulai dari nari nempel tembok, nari di kasur, goyang gergaji, sampe nari model ulat bulu, kluget-kluget di lantai ada semua, dan keesokan harinya badan rasanya habis dipukuli orang se China, tapi melihat mereka bahagia itu rasanya hutang-hutangku lunas, sebenarnya aku gak bisa nari, kemaren itu ngawur aja yang penting nari aja, untungnya lampu kamarnya dimatiin jadi meskipun direkam setengah mati ya gak bakal kelihatan geraknnya, pantesan sampai sekarang njaremnya dan enter wind nya masih hinggap di badan.

Tahun ini tetap indah, tetap ku syukuri, tetap ku amini doa-doa mu yang baru, semoga kita segera bertemu, tapi nanti, entah tahun baru ke berapa aku ingin melihat kembang api bersamamu dari atas bukit, hmmmm. 

Selamat Natal dan Tahun Baru, Cinta.

0 comments:

Posting Komentar