Tahun baru dimanapun bagiku terasa sama, bahkan tahun baru 2017 ini aku tidak melihat kembang api satupun, dan tidak ingin pula melihatnya, sebenarnya esensi dari melihat kembang api itu apa sih? Berlalu dan pergi kan? Dari tahun ke tahun kembang api juga tidak ada perubahan, tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya, macet dimana-mana, orang-orang semua keluar dari rumahnya demi melihat kembang api, aku jadi ingin menertawakan mereka, tapi ya bukan urusanku juga sih dengan kebiasaan mereka menonton kembang api begitu, especially di tiap tahun baru.
Tapi tahun ini agak sedikit berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya, bedanya adalah tempat tinggalku bukan lagi di Indonesia tapi di
China, di China kalau lagi ada hari-hari besar seperti natal dan tahun baru atau hari jomblo beberapa tempat belanja ngasih diskonan, orang-orang China suka banget sama Diskonan, dan kalau mereka lagi
hunting diskonan itu benar-benar seperti mau kiamat, mereka cepetnya bukan
main, sehabis diskonan selesai supermarketnya kaya habis diterpa badai disaster
parah, tsunami malah, kalau kamu mau saingan cepet-cepetan sama mereka jangan
harap kamu bisa menang, mungkin kalau kamu punya ilmu kecepatan tangan ada
kemungkinan kamu bisa menang, tapi kalau kamu Cuma manusia biasa lupakan saja
tentang rebutan barang diskon di supermarket.
Kalau di Indonesia perayaan tahun baru dengan membakar
kembang api itu sampai sekarangpun aku gak tahu maknanya apa, tapi kalau di
China makna dari membakar petasan atau kembang api itu adalah buat ngusir setan
atau buat nakut-nakuti setan, kurang ketce gimana coba orang China itu, bukan
malah setan yang menakuti manusia tapi manusia yang menakuti setan, dan untuk
menakuti setan mereka gak nunggu sampai ganti tahun, tiap pagi pun mereka
mengusir setan dengan menyalakan petasan di pagi-pagi buta, tiap malam juga ada
kembang api.
Waktu di Indonesia gak ada jam malam buatku, mau pulang jam
berapapun tetap dibukain pintu atau bisa bawa kunci sendiri, tempat tinggalku
sekaraang si asrama, jangan harap bisa pulang lebih dari jam 11 kalau gak mau
besok paginya dipanggil ke office, habis gitu dibilang “you failed”, bayangin
waktu aku tinggal di Indonesia tiap hari pulang paling cepet jam 01:00,
sekarang jadi pulang paling lambat jam 10:00 malam, itu kan sesuatu sekali.
Semoga saja tidak ada kesetresan yang hinggap di jiwaku,
tapi kalau selama ada kopi dan opium sih hidupku tenang, cuma ada satu yang kurang;
kekasih. Gimana gitu rasanya di malam tahun baru gak ada kekasih, ah nggak juga
sih, biasa aja, karena malam tahun baru 2017 ini banyak teman-teman yang ketawa
cekikikan bahagia sampai bersungut-sungut melihat tingkahku saat melepas celan,
eh kok celana sih, melepas tahun 2016.
Ratusan tarian aneh dan nggilani kusuguhkan kepada mereka,
mulai dari nari nempel tembok, nari di kasur, goyang gergaji, sampe nari model
ulat bulu, kluget-kluget di lantai ada semua, dan keesokan harinya badan
rasanya habis dipukuli orang se China, tapi melihat mereka bahagia itu rasanya
hutang-hutangku lunas, sebenarnya aku gak bisa nari, kemaren itu ngawur aja
yang penting nari aja, untungnya lampu kamarnya dimatiin jadi meskipun direkam
setengah mati ya gak bakal kelihatan geraknnya, pantesan sampai sekarang
njaremnya dan enter wind nya masih hinggap di badan.
Selamat Natal dan Tahun Baru, Cinta.
0 comments:
Posting Komentar