Suatu sore ada dua orang yang sedang berbicara di saluran telepon, mereka membicarakan banyak hal, mulai dari yang berbobot sampai yang gak penting, pada akhirnya salah satu dari mereka harus beribadah Sholat Magrib, tapi masih ada satu hal yang harus disampaikan lagi sebelum kelupaan.
A: Aku Sholat Magrib dulu ya... udah Adzan.
B: Bentar, Dua menit aja ada satu hal lagi yang mau aku tanyakan.
Si A mengiyakan karena waktu yang diminta oleh si B hanya dua menit, begitu sudah ngomong ternyata masih banyak hal yang belum tersampaikan, dari tadi ngobrol lama ternyata yang diobrolkan adalah obrolan gak penting, setelah diberi batasan waktu selama dua menit ternyata masih banyak pembicaraan yang terlewatkan, gak kerasa mereka sudah ngomong selama sepuluh menit, teori ini mirip dengan injury time atau time bomb.
Jika hal ini kita terapkan dalam keseharian kita, bahwa kita tidak punya banyak waktu, bahwa waktu kita terbatas, anggaplah kita hanya punya dua menit untuk menyampaikan semuanya, anggaplah kita hanya punya dua menit untuk mengerjakan semuanya, kita tidak akan membuang-buang waktu kita untuk hal yang kurang berguna, jika kita tahu bahwa waktu kita hanya tinggal dua menit kita akan tergopoh-gopoh untuk menyelesaikan semua tanggungan kita.
Kita memang tidak tahu batas waktu yang kita punya, tapi kita tetap tahu bahwa kita punya batasan waktu kan?, tetap ingatlah bahwa kita punya batas waktu, hanya tinggal merubah dengan 'waktu kita hanya dua menit", lihatlah list pekerjaanmu yang biasa kamu tunda-tunda, tiba-tiba sudah tercentang semuanya berganti dengan pekerjaan baru yang harus diselesaikan tepat waktu.
0 comments:
Posting Komentar