Terdengar alunan lagu Perancis di ruangan tanpa AC di lantai tertinggi gedung ini, Petruk sedang di lantai delapan duduk di deretan kursi merah baris ke tiga, di luar jendela terlihat pemandangan hujan yang sedang gerimis, terlihat juga pemukiman warga di bawahnya, anggap saja itu romantis ditambah lagi lagu-lagu jazz yang diputar sedari tadi.
Petruk menikmatinya sambil mengingat-ingat Ratna Anjani kekasihnya, yang tadi pagi masih baik-baik saja saat berbicara di telepon, tapi setelah pembicaraan di telepon itu selesai kekasihnya mengiriminya pesan singkat yang berbunyi ''Ndak usah telepon-telepon aku lagi wes", Ratna Anjani memang dat-nyengen, mungkin Ratna Anjani begitu karena ingat Petruk yang penah beberapa kali menyelingkuhi Ratna Anjani, "Truk Truk kurang apa Ratna Anjani itu? cantik, manis, bodynya kaya gitar Spanyol, kok kamu masih suka nyleweng", kata bayangan Petruk.
Petruk mencoba menelepon kekasihnya lagi "Nomor yang anda tuju sedang sibuk", ternyata Ratna Anjani sedang telepon dengan Prabu Yudistira, itu lho Prabu yang punya banyak isteri, kabarnya Prabu Yudistira ini orangnya so sweetly, di telepon Prabu Yudistira bertanya pada Ratna Anjani "Will you still love me tomorrow?", Ratna anjani menjawab "You said I'm the only one but my heart broken because of you", lho kenapa Ratna Anjani jawabnya begitu ya?.
Ratna Anjani adalah isteri pertama Prabu Yudistira tapi Ratna Anjani kepalang cemburu sama isteri ke tiga Prabu Yudistira yang bernama Dewi Durgandini, sekedar informasi Prabu Yudistira sehari-hari berjualan ayam potong di pasar, "mosok Prabu jualan ayam potong?", giliran bayanganku sekarang yang ngomong.
Petruk yang mikir sampe haus, Petruk minum air mineral yang disediakan panitia, sampai jam 13:00 Petruk masih bingung sama sikap kekasihnya yang dat-nyengen itu, padahal bulan depan Ratna Anjani akan menghadiri sidang perceraian dengan Prabu Yudistira, Petruk semakin optimis dengan cintanya kepada Ratna Anjani.
Petruk bukan orang romantis seperti Prabu Yudistira tapi Petruk selalu tulus, Ratna Anjani berhari-hari tak mengabari Petruk sampai pada hari sidang perceraiannya tiba, isinya Ratna Anjani minta dido'akan semoga tak ada hambatan yang berarti di persidangannya yang ke tiga itu, selesailah sudah persidangan cerai antara Ratna Anjani dan Prabu Yudistira, sekarang Ratna Anjani dan Prabu Yudistira resmi bercerai.
Petruk senang mendengarnya, tapi lagi-lagi Ratna Anjani kembali dat-nyengen, dia malah memutus tali cinta dengan Petruk, "yaampun kenapa lagi dia ini?", kata Petruk, Petruk yang selalu pasrah hanya bisa mengiyakan saja, Petruk selalu plonga plongo kalau sudah ngadepi kekasihnya itu, oh wanita kenapa engkau bagaikan siluman yang susah ditaklukkan.
Petruk memang memesona, entah karena dia memesona atau kerena Ratna Anjani yang dat-nyengen tiba-tiba Ratna Anjani mengurungkan putus dengan Petruk, "Sayang, ndak jadi putus wes, piss y yang", mereka pasangan yang membuat banyak orang bosan mendengar cerita putus nyambungnya, mereka seperti remaja ababil. Petruk sempat menulis ini untuk kekasihnya
ini tentang kekasihku
Dia lucu sekali, kalian tahu bagaimana lucunya dia?
jam 17:55 dia masih tertawa bersamaku
tiba-tiba jam 17:57 dia cemberut, pergi tanpa pamit
maksudnya apa ya?
ketika aku tanya kenapa, dia berlalu mengikuti arah pintu
keluarlah dia
hingga sekarang aku masih belum tahu dia kenapa
wanita lucuku ini lucu sekali
sebelum dia cemberut, dia pergi ke kamar mandi
sepulang dari kamar mandi kenapa cemberut?
apa dia sembelit?
aku rasa tidak
di kamarku sedang terdengar lagunya bruno Mars-Talking to the moon
setelah itu aku menggambarkan peta jalan di daerah sini, dan di lembar yang aku buka itu ada no telp seseorang
aku rasa itu penyebabnya
kenapa harus marah karena no telp itu?
itulah yang selama ini aku tidak mengerti
'jalan pikirannya'
yang jelas no telp itu bukan no telp selingkuhanku atau simpananku
itu no telp pacar temanku
haruskah cemburu gara-gara itu?
Sekian.
Mari Ngopi Lagi
4 tahun yang lalu
0 comments:
Posting Komentar