Begitu kuatnya kekuatan lidah kita dalam menanggapi kegagalan orang lain maupun keberhasilan orang lain, begitu kuatnya kalimat positif yang selalu mengelilingi kita, begitu kuatnya kalimat negatif yang selalu mengelili kita.
Yang berbeda dari keduanya adalah hasil yang akan kita dapatkan, saat kita menghina seseorang karena kekurangannya, maka orang yang kita hina akan cenderung membenci kita, cenderung menghindari kita, cenderung malas untuk bangkit. Sebaliknya, jika kita memotivasi orang yang gagal dengan hanya berkata "Aku tahu sebenarnya kamu mampu dan bisa, hanya keberuntungan belum berpihak kepadamu, kamu bisa coba lagi lain waktu, siap-siaplah meraih keberhasilanmu".
Adakah yang tahu apa yang akan terjadi jika kita memilih mengatakan kalimat yang ke-2? yang akan terjadi adalah, orang yang kita beri stimulus positif akan melakukan hal positif seperti yang sudah kita katakan, alam bawah sadarnya membawa kalimat positif kita dalam kesehariannya.
Dan selalu tebarlah hal baik dalam keseharian kita, beri cinta di setiap apa yang kita lakukan, selalu tebarlah kalimat-kalimat positif dan bantulah orang lain menemukan potensinya, bantulah orang-orang yang ada di sekitarmu menyelam dalam potensinya, berilah kepercayaan bahwa dia mampu meraih apa yang dia cita-citakan.
Jadilah ketenangan di tengah hiruk pikuk kegundahan teman-temanmu yang butuh kamu dukung, jadilah peneduh di tengah metal-metalnya perang diantara hatinya dan apa yang dia perjuangkan, jadilah seseorang yang bisa menyadarkan bahwa dia mampu melakukan apa yang dia impikan.
Begitu berharganya kalimat positif kita, begitu dahsyatnya kalimat positif kita, dan percayalah, tidak ada niat baik yang dicatat tidak baik oleh malaikat, jadi tetaplah baik kepada semua orang, termasuk orang yang tidak kamu suka, termasuk orang yang pernah membuatmu menangis nelangsa, termasuk orang yang pernah membuatmu sakit hati setengah mati, dan termasuk orang yang tidak baik kepadamu.
Minimal, tersenyumlah saat kau melihat seseorang yang tidak kamu sukai ada di hadapanmu, setelah itu pergilah jika ingin pergi tapi pamitlah dengan baik-baik, sambil mengatakan dalam hati "aku tahu sebenarnya kamu baik, aku tahu kamu sebenarnya tidak pernah berniat jahat kepadaku, aku tahu kesalahan yang pernah kamu lakukan kepadaku tidak kamu sengaja", dan pergilah dengan kalimat itu hingga kamu merasa bahwa tidak ada yang perlu dibenci.
Paling tidak, jika kamu mengatakan kalimat di atas pada dirimu sendiri, kamu tidak akan insomnia karena hanya memikirkan bagaimana cara balas dendam, bagaimana cara membalas sakit hatimu kepada orang yang pernah menyakitimu, paling tidak kamu akan merasa lebih tenang, dan rasa nelangsa tidak akan pernah berani mendekat kepadamu.
Di bawah ini ada video yang mungkin bisa menginspirasi kita, video ini baru saja saya lihat barusan setelah diberi tahu teman saya (Mas Hanif), entah ada hubungannya dengan tulisan saya atau tidak, saya ingin mempostingnya disini.
Judulnya adalah "Memberi adalah komunikasi terbaik"
Yang berbeda dari keduanya adalah hasil yang akan kita dapatkan, saat kita menghina seseorang karena kekurangannya, maka orang yang kita hina akan cenderung membenci kita, cenderung menghindari kita, cenderung malas untuk bangkit. Sebaliknya, jika kita memotivasi orang yang gagal dengan hanya berkata "Aku tahu sebenarnya kamu mampu dan bisa, hanya keberuntungan belum berpihak kepadamu, kamu bisa coba lagi lain waktu, siap-siaplah meraih keberhasilanmu".
Adakah yang tahu apa yang akan terjadi jika kita memilih mengatakan kalimat yang ke-2? yang akan terjadi adalah, orang yang kita beri stimulus positif akan melakukan hal positif seperti yang sudah kita katakan, alam bawah sadarnya membawa kalimat positif kita dalam kesehariannya.
Dan selalu tebarlah hal baik dalam keseharian kita, beri cinta di setiap apa yang kita lakukan, selalu tebarlah kalimat-kalimat positif dan bantulah orang lain menemukan potensinya, bantulah orang-orang yang ada di sekitarmu menyelam dalam potensinya, berilah kepercayaan bahwa dia mampu meraih apa yang dia cita-citakan.
Jadilah ketenangan di tengah hiruk pikuk kegundahan teman-temanmu yang butuh kamu dukung, jadilah peneduh di tengah metal-metalnya perang diantara hatinya dan apa yang dia perjuangkan, jadilah seseorang yang bisa menyadarkan bahwa dia mampu melakukan apa yang dia impikan.
Begitu berharganya kalimat positif kita, begitu dahsyatnya kalimat positif kita, dan percayalah, tidak ada niat baik yang dicatat tidak baik oleh malaikat, jadi tetaplah baik kepada semua orang, termasuk orang yang tidak kamu suka, termasuk orang yang pernah membuatmu menangis nelangsa, termasuk orang yang pernah membuatmu sakit hati setengah mati, dan termasuk orang yang tidak baik kepadamu.
Minimal, tersenyumlah saat kau melihat seseorang yang tidak kamu sukai ada di hadapanmu, setelah itu pergilah jika ingin pergi tapi pamitlah dengan baik-baik, sambil mengatakan dalam hati "aku tahu sebenarnya kamu baik, aku tahu kamu sebenarnya tidak pernah berniat jahat kepadaku, aku tahu kesalahan yang pernah kamu lakukan kepadaku tidak kamu sengaja", dan pergilah dengan kalimat itu hingga kamu merasa bahwa tidak ada yang perlu dibenci.
Paling tidak, jika kamu mengatakan kalimat di atas pada dirimu sendiri, kamu tidak akan insomnia karena hanya memikirkan bagaimana cara balas dendam, bagaimana cara membalas sakit hatimu kepada orang yang pernah menyakitimu, paling tidak kamu akan merasa lebih tenang, dan rasa nelangsa tidak akan pernah berani mendekat kepadamu.
Di bawah ini ada video yang mungkin bisa menginspirasi kita, video ini baru saja saya lihat barusan setelah diberi tahu teman saya (Mas Hanif), entah ada hubungannya dengan tulisan saya atau tidak, saya ingin mempostingnya disini.
Judulnya adalah "Memberi adalah komunikasi terbaik"