Pembosan itu hidupnya lebih berwarna, tapi juga para
pembosan itu biasanya plin plan, sebentar suka fotografi, sebentar suka bola,
sebentar suka badminton, sebentar suka nulis, sebentar suka sunyi. Pembosan gak
suka digurui tapi suka di GILA-GILA in (dikatain GILA).
Pembosan kebanyakan orang-orang FREAK (aneh), dibilang edan
malah ketawa-ketawa senang, pembosan suka sak karepe udel-e, kalau ngomong
ceplas-ceplos, tapi positifnya pembosan itu kreatif, gak bisa diem, wong kalau
diem gatel-gatel, jadinya ya malah seperti jentik (calon nyamuk).
Aku sebagai pembosan hanya mau jadi diri sendiri, gak ngurus
mau orang bilang apa, aku hanya mau melakoni apa kata hatiku, kalau hanya
mikirin status, tentang ‘kok gak nikah-nikah’ misalnya, lha kenapa to wong aku
gak kebelet nikah, atau tentang ‘kok ngrokok?’ misalnya, lha kenapa wong
urip-uripku dewe.
Jadi mungkin orang-orang yang ngurusi aku harus ngapain,
habis ini aku harus jadi guru, aku harus nikah, aku harus bla bla bla itu
beliaunya ‘agak anu’, tapi aku gak benci sama mreka, gimana aku bisa benci, aku
malah kasihan.
Buatku tidak ada pengguruan, adanya penggilaan, mending
kalian bilang aku gila ketimbang kalian bilang aku cantik, serius. Ngomong-ngomong
gila, ada banyak orang gila yang aku idolakan, misalnya Hermono, Mistar,
Miseno, Sian, Paiton, Jahid, dkk. Mereka yang kata orang-orang itu gila malah
lebih mau ngetawain aku pas aku jatuh di got sebelah rumahku, gimana aku mau
ngrasa sakit ditindih motor segede itu wong si Jahid ketawa kepingkel-pingkel
lihat aku jatuh ke got.
Jahid itu lebih tulus masih mau ketawa, lha orang-orang yang
bisanya sinis yang urat senyumnya udah putus malah menurutku gak lebih baik
dari Mistar yang biasanya jalan disebelah rumahku pakai topi kresek, Mistar itu
kan pakai topi kresek biar kepalanya gak kepanasan, jadi Mistar gak pernah
syirik sama orang soalnya kepalanya tetep adem dengan topi kreseknya.
Orang-orang yang urat senyumnya udah putus itu kan kepalanya kepanasan makanya syirik/sinis
lalu gak bisa senyum.
Kalau orang-orang kebanyakan, lihat orang memilih jalannya
sendiri menjadi apa yang dia cintai, misalnya gak jadi guru meskipun ijazahnya
keguruan kepalanya sudah panas, lihat cewek main basket kepalanya mendidih,
apalagi lihat cewek main bola bisa keluar itu otaknya mungkin.
Saya sebut saya sebagai pembosan biar gak ada orang yang
keminter ngasih motivasi-motivasi, lha ngapain wong aku gak kehilangan motivasi
kok dimotivatori, mending motivatori pejabat-pejabat saja, biar mereka gak
korupsi, hayo bisa gak?
Orang-orang yang suka kepanasan kepalanya saya sarankan
pakai topi kresek saja biar gak keterusan begitunya, silahkan belajar ke
Mistar. Gimana saranku menginspirasi gak?, orang-orang yang agak ‘anu’ itu kan
karena beliaunya kurang kreatif menghadapi jaman edan seperti sekarang ini,
makanya kreatif dong biar gak ketinggalan jaman, kan kasihan kalau ketinggalan
jaman.
Kalau kreatif kan gak sempet ngurusi orang lain, kalau aku
lagi gak kreatif, misalnya lagi gak ada ide buat nulis, aku belajar berenang,
main catur sendirian, nyanyi-nyanyi meskipun suaraku gak enak, mainin biola
meskipun aku gak bisa, semuanya bisa dilewati kalau kita memutuskan untuk jadi
pembosan.
Ini tulisan saya yang saya tulis di tengah kebosanan, mungkin
kalian bisa meniru gaya bosan saya.